MAKALAH PAI
PERKEMBANGAN ISLAM DUNIA
(INDONESIA, BENUA EROPA, BENUA
AUSTRALIA, BENUA ASIA, BENUA AFRIKA DAN BENUA AMERIKA)
KATA
PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi
Allah S.W.T yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, serta hidayahNya kepada
kami, yang pada kesempatan kali ini kami dapat menuangkan tinta untuk mengukir
ilmu pengetahuan yang sangat di butuhkan dan semoga dapat bermanfaat bagi
penulis serta semoga pula bermanfaat bagi pembaca.
Sholawat serta salam marilah selalu
dan selalu kita hadirkan keharibaan Rasulullah muhammad SAW sebagai uswah
al-hasanah yang senantiasa di harapkan syafaatnya di hari kiamat.
Tidak lupa kami sampaikan banyak
terima kasih kepada Bapak guru Yang mengajar mata pelajaran PAI, untuk ridho
dan barokah dari beliau sangat kami harapkan menuju jalan ilmu yang manfaat.
Terimah kasih juga atas semua pihak yang telah membantu terselesaikannya
penulisan makalah ini.
Kami sangat mengharap kritik dan
saran dari pembaca sehingga makalah atau ilmu ini bisa lebih senpurna dan
bermanfaat bagi penulis, terlebih lagi bermanfaat bagi pembaca.Amin.
PENULISAN
DAFTAR ISI
SAMPUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.
Latar belakang
2.
Rumusan dan tujuan makalah
BAB II PEMBAHASAN
1.
Perkembangan islam di indonesia
2.
Perkembangan islam di eropa
3.
Perkembangan islam di australia
4.
Perkembangan islam di asia
5.
Perkembangan islam di afrika
6.
Perkembangan islam di amerika
BAB III PENUTUP
1.
Kesimpulan
2.
Saran
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang Perkembangan
Islam di Dunia
|
Di bawah gunung inilah pada tahun 91 Hijriah atau
710 Masehi, Tariq bin Ziyad membakar kapal yang membawanya beserta pasukannya
menuju Andalusia atau Spanyol. ”Sekarang pilihan kita hanya maju berjuang
atau mundur tenggelam ke laut.” Sejak saat itu, Islam masuk ke Benua Eropa
dan memperkenalkan peradaban yang tinggi di sana.
|
Gibraltar
|
|
Meskipun setiap nabi adalah bersaudara dan membawa risalah yang sama, Nabi
Muhammad saw. memiliki kekhususan yang tidak dimiliki oleh nabi lain.
Kekhususan itu adalah kenyataan bahwa risalah yang dibawa Rasulullah saw. tidak
terbatas untuk bangsa Arab semata, tetapi kepada seluruh manusia sejak masanya
diutus hingga nanti akhir zaman. Hal ini menyebabkan risalah Nabi Muhammad saw.
tetap berlaku meskipun beliau sudah wafat 1.400 tahun yang lalu.
Semenjak awal Islam didakwahkan, semangat untuk
membumikan Islam tetap terasa. Pada masa Rasulullah saw. penyebaran Islam telah
jauh menyeberang wilayah yang beliau kuasai. Sebelum Islam diterima dengan baik
oleh warga Mekah, dakwah Islam telah menyeberang sampai ke Habsyah yang saat
ini kita kenal sebagai negara Etiopia. Pada saat kaum muslimin menderita
tekanan yang luar biasa dari kekejaman orang-orang kafir Quraisy, mereka
menyeberangi laut dan mengungsi ke Habsyah. Dengan kedatangan delegasi kaum
muslimin ini Islam mulai dikenal oleh dunia luar Jazirah Arab. Bahkan, dakwah
yang dilakukan dalam pengungsian itu telah mengetuk hati Raja Najasy (Negus)
yang memimpin Habsyah. Najasy memeluk Islam di hadapan Ja’far Abu Thalib.
Inilah salah satu tonggak penyebaran Islam di seluruh dunia.
Penyebaran Islam ke luar Jazirah Arab pertama kali
dilakukan oleh Rasulullah saw. dengan mengirimkan surat kepada beberapa
pemimpin negara tetangga, di antaranya Romawi, Syam, dan Persia. Beberapa
mendapat perlakuan hormat meskipun para raja itu tidak memenuhi ajakan
Rasulullah saw. untuk memeluk Islam. Beberapa di antaranya menolak keras.
Meskipun mendapat penentangan dan penolakan, dakwah Islam terus bergerak dan
membuahkan hasil yang menggembirakan.
Pada masa Khulafaur Rasyidin, Islam telah diterima
dalam wilayah yang sangat luas. Pada masa Dinasti Ummayah dan Abbasiyah,
penyebaran Islam telah mencapai hampir seluruh pelosok bumi. Penyebaran Islam
ini mendapat bentuknya pada masa Kesultanan Ummayah dan Abbasyiah. Dengan nilai
dan ajaran Islam yang tinggi, mereka kemudian membentuk budaya Islam yang
hingga saat ini telah mewariskan warisan ilmu pengetahuan yang sangat tinggi.
Bekas kebudayaan Islam terentang dalam semua wilayah yang pernah dikuasai oleh
umat Islam. Peninggalan berupa bangunan bersejarah, perpustakaan kuno, hingga
universitas Al-Azhar hingga kini masih dapat dilihat dan terus dilestarikan.
Peninggalan sejarah itu menjadi bukti nyata peran Islam di dunia. Saat
ini Islam dianut oleh lebih dari satu miliar manusia yang hidup di muka bumi
ini. Kaum muslimin tersebar di seluruh dunia, dari ujung barat Eropa hingga
ujung timur Rusia. Islam terentang dari selatan Australia hingga ujung Kutub
Utara.
Perkembangan Islam pada masa kini tidak dapat
dilepaskan dari keadaan sosial politik yang melingkupi kehidupan umat Islam.
Secara umum kehidupan umat Islam saat ini berada dalam tekanan yang luar biasa
semenjak peristiwa WTC pada tanggal 11 September 2001. Kampanye politik dan
peperangan yang mengatasnamakan pemberantasan terorisme telah menekan
perkembangan Islam dengan sedemikian hebat. Kaum muslim terutama yang berada di
negara-negara yang mayoritas beragama lain, mengalami penderitaan. Meskipun
demikian, Allah Maha Mengetahui dan Mahakuasa. Saat kaum muslim mendapatkan
tekanan yang sangat berat, kesadaran untuk menilik kembali agama Allah Swt. ini
semakin besar baik di kalangan kaum muslimin sendiri maupun luar Islam.
Keingintahuan tentang Islam menjadi tren baru para akademisi maupun masyarakat
umum.
Dengan rahmat Allah Swt. Islam semakin dikenal oleh
orang-orang yang sebelumnya tidak mengenal Islam sama sekali. Dampak yang
terjadi pun sangat membahagiakan. Berdasarkan statistik, di banyak negara
terjadi konversi agama yang terus meningkat dari non-Islam menjadi Islam.
Pengetahuan yang mereka dapatkan setelah mempelajari Islam menyebabkan mereka
ingin memeluk Islam. Hal ini tentu merupakan tantangan sekaligus berita yang
membesarkan hati. Perkembangan Islam di dunia secara miniatur sebenarnya dapat
kita lihat dari perkembangannya di dua tempat yang saat ini menjadi poros
dunia, yaitu Amerika dan Eropa.
Saat ini dunia telah berubah menjadi ”kampung besar”.
Hal ini karena pertemuan agama-agama adalah salah satu fenomena global yang
jamak terjadi. Di dunia Barat, Amerika Serikat (AS) dan Eropa, kini juga telah
menjadi ladang subur dakwah Islam. Islam merupakan salah satu agama yang
berkembang paling pesat di AS. Bahkan, sesuai perkiraan yang dimuat dalam
lembar fakta Departemen Luar Negeri AS, pada tahun 2010, jumlah penduduk muslim
AS diperkirakan akan melampaui jumlah kaum Yahudi, dan menjadikan Islam agama
terbesar nomor dua di negara itu setelah agama Kristen.
Masyarakat muslim AS merupakan sebuah mozaik
kebudayaan, para anggotanya berasal dari kelima benua. Menurut sebuah
penelitian baru-baru ini, sebagian besar kaum muslim adalah imigran, yaitu
77,6% berbanding 22,4% yang lahir di AS. Penelitian itu juga menunjukkan asal
usul masyarakat muslim, yaitu 26,2% dari Timur Tengah (Arab), 24,7% dari Asia
Selatan, 23,8% Amerika keturunan Afrika, 11,6% lain lain, 10,3% Timur Tengah
(non-Arab), dan 6,4% Asia Timur. Meskipun di AS tidak ada catatan jumlah
penduduk berdasarkan agama, para pakar memperkirakan bahwa kaum muslim di AS
berjumlah sekitar tujuh juta jiwa. Perkiraan-perkiraan lain berkisar antara
empat dan delapan juta jiwa. The Britannica Book of the Year memperkirakan
bahwa pada pertengahan tahun 2000 terdapat 4.175.000 muslim di AS, 1.650.000 di
antaranya berasal dari kalangan AS keturunan Afrika. Rata-rata 17.500 AS
keturunan Afrika berpindah pada agama Islam tiap tahun antara 1990 dan 1995.
Kelompok-kelompok muslim pertama di AS yang datang dalam jumlah besar berasal
dari Afrika Barat antara tahun 1530 sampai 1851 karena adanya perdagangan
budak. Mereka terdiri 1/3 dari sekitar 14– 20 persen dari ratusan ribu orang
Afrika Barat yang dipaksa pindah dari tanah leluhur mereka.
Jumlah kaum muslim berikutnya yang datang dalam jumlah
besar terjadi pada awal abad XX. Mereka datang dari Lebanon, Suriah, dan
negara-negara lain di seluruh kekhalifahan Otsman (Turki). Pada masa
Pasca-perang Dunia II, selama 1960-an dan 1970-an, terjadi gelombang imigran
ketiga terbesar dari seluruh dunia Islam. Gelombang ini mencakup juga banyak
kaum muslim yang datang untuk belajar di universitas-universitas AS. Selama dua
puluh tahun terakhir, jumlah kaum muslim di dunia telah meningkat secara
perlahan. Angka statistik tahun 1973 menunjukkan bahwa jumlah penduduk muslim
dunia adalah 500 juta; sekarang, angka ini telah mencapai 1,5 miliar.
Kini setiap empat orang salah satunya adalah muslim.
Bukan mustahil bahwa jumlah penduduk muslim akan terus bertambah dan Islam akan
menjadi agama terbesar di dunia. Peningkatan yang terus-menerus ini tidak hanya
dikarenakan jumlah penduduk yang terus bertambah di negara-negara muslim,
tetapi juga jumlah orang-orang mualaf yang baru memeluk Islam yang terus
meningkat, suatu fenomena yang menonjol, terutama setelah serangan terhadap
World Trade Center pada tanggal 11 September 2001. Ketertarikan secara alami
dan rasa ingin tahu telah mendorong peningkatan jumlah warga dunia yang
berpaling kepada Islam.
Pesatnya perkembangan Islam di AS diakui Dr. Umar
Faruq Abdullah, ketua Nawawi Foundation. Saat ini tidak kurang dari tujuh juta
warga AS yang memeluk agama Islam. ”Agama Islam terus berkembang di AS dan
tetap bertahan,’’ ujarnya. Menurut Faruq, 90% umat Islam di AS adalah mereka
yang lahir di sana. ”Jadi, umat Islam di AS memiliki potensi dan kemampuan
beragam dan kini mereka bergabung dalam sebuah lembaga pendidikan Nawawi
Foundation,’’ kata dia.
Peningkatan pemeluk Islam juga terjadi di Benua Eropa.
Menurut survei yang dilakukan oleh surat kabar Prancis Le Monde pada bulan
Oktober 2001, dibandingkan data yang dikumpulkan pada tahun 1994, banyak kaum
muslim terus melaksanakan salat, pergi ke masjid, dan berpuasa. Dalam sebuah
laporan yang didasarkan pada media massa asing di tahun 1999, majalah Turki
Aktüel menyatakan, para peneliti Barat memperkirakan dalam 50 tahun ke depan
Eropa akan menjadi salah satu pusat utama perkembangan Islam. Bersamaan dengan
kajian sosiologis dan demografis ini, tidak boleh dilupakan bahwa Eropa tidak
bersentuhan dengan Islam saat ini saja, melainkan Islam sesungguhnya merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Eropa. Eropa dan dunia Islam telah saling
berhubungan dekat selama berabad-abad. Pertama, negara Andalusia (756–1492) di
Semenanjung Iberia dan kemudian selama masa Perang Salib (1095–1291), serta
penguasaan wilayah Balkan oleh kekhalifahan Utsmaniyyah (1389) memungkinkan
terjadinya hubungan timbal balik antara kedua masyarakat itu.
Kini banyak pakar sejarah dan sosiologi menegaskan
bahwa Islam adalah pemicu utama perpindahan Eropa dari gelapnya abad
pertengahan menuju terang-benderangnya masa renaisans. Pada masa ketika Eropa
terbelakang di bidang kedokteran, astronomi, matematika, dan di banyak bidang
lain, kaum muslim memiliki perbendaharaan ilmu pengetahuan yang sangat luas dan
kemampuan hebat dalam membangun.
2.
RUMUSAN DAN
TUJUAN PENULISAN
Dalam penulisan makalah ini ada beberapa rumusan dan
tujuan secara bersamaan yang hendak ingin di capai yaitu :
1.
Menjelaskan perkembangan islam di Indonesia.
2.
Menjelaskan perkembangan islam di Eropa.
3.
Menjelaskan perkembangan islam di Australia.
4.
Menjelaskan perkembangan islam di Asia.
5.
Menjelaskan perkembangan islam di Afrika.
6.
Menjelaskan perkembangan islam di Amerika.
BAB II
PEMBAHASAN
Perkembangan Islam di indonesia
Sejak dahulu bangsa Indonesia terkenal sebagai bangsa
yang ramah dan suka bergaul dengan bangsa lain. Oleh karena itu, banyak bangsa
lain yang datang ke wilayah Nusantara untuk menjalin hubungan dagang. Ramainya
perdagangan di Nusantara yang melibatkan para pedagang dari berbagai negara
disebabkan melimpahnya hasil bumi dan letak Indonesia pada jalur pelayaran dan
perdagangan dunia. Pada sekitar abad ketujuh, Selat Malaka telah dilalui oleh
pedagang Islam dari India, Persia, dan Arab dalam pelayarannya menuju
negara-negara di Asia Tenggara dan Cina. Melalui hubungan perdagangan tersebut,
agama dan kebudayaan Islam masuk ke wilayah Indonesia. Pada abad kesembilan,
orang-orang Islam mulai bergerak mendirikan perkampungan Islam di Kedah
(Malaka), Aceh, dan Palembang.
Waktu kedatangan Islam di Indonesia masih ada
perbedaan pendapat. Sebagian ahli menyatakan bahwa agama Islam itu masuk ke
Indonesia sejak abad ke-7 sampai dengan abad ke-8 Masehi. Pendapat itu
didasarkan pada berita dari Cina zaman Dinasti T’ang yang menyebutkan adanya
orang-orang Ta Shih (Arab dan Persia) yang mengurungkan niatnya untuk menyerang
Ho Ling di bawah pemerintahan Ratu Sima (674).
Sebagian ahli yang lain menyatakan bahwa Islam masuk
ke Indonesia baru abad ke-13. Pernyataan ini didasarkan pada masa runtuhnya
Dinasti Abbassiah di Bagdad (1258). Hal itu juga didasarkan pada berita dari
Marco Polo (1292), berita dari Ibnu Batuttah (abad ke-14), dan Nisan Kubur
Sultan Malik al Saleh (1297) di Samudera Pasai. Pendapat itu diperkuat dengan
masa penyebaran ajaran tasawuf.
Sejarah
Penyebaran Islam di Indonesia
Pada masa kedatangan agama Islam, penyebaran agama
Islam dilakukan oleh para pedagang Arab dibantu oleh para pedagang Persia dan
India. Abad ke 7 Masehi merupakan awal kedatangan agama Islam. Pada masa ini,
baru sebagian kecil penduduk yang bersedia menganutnya karena masih berada
dalam kekuasaan raja-raja Hindu-Budha.
Sejarah masuknya Islam ke Indonesia dan proses penyebarannya berlangsung dalam
waktu yang lama yaitu dari abad ke 7 sampai abad ke 13 Masehi. Selama masa itu,
para pedagang dari Arab, Gujarat, dan Persia makin intensif menyebarkan Islam
di daerah yang mereka kunjung terutama di daerah pusat perdagangan. Di samping
itu, para pedagang Indonesia yang sudah masuk Islam dan para Mubaligh Indonesia
juga ikut berperan dalam penyebaran Islam di berbagai wilayah Indonesia.
Akibatnya, pengaruh Islam di Indonesia makin bertambah luas di kalangan masyarakat
terutama di daerah pantai.
Pada akhir abad ke 12 Masehi, kekuasaan politik dan ekonomi Kerajaan Sriwijaya
mulai merosot. Seiring dengan kemunduran pengaruh Sriwijaya, para pedagang
Islam beserta para mubalighnya kian giat melakukan peran politik. Misalnya,
saaat mendukung daerah pantai yang ingin melepaskan diri dari kekuasaan Sriwijaya.
Menjelang berakhirnya abad ke 13 sekitar tahun 1285 berdiri kerajaan bercorak
Islam yang bernama Samudra Pasai. Malaka yang merupakan pusat perdagangan
penting dan juga pusat penyebaran Islam berkembang pula menjadi kerajaan baru
dengan nama Kesultanan Malaka.
Pada awal abad ke 15, kerajaan Majapahit mengalami
kemerosotan, bahkan pada tahun 1478 mengalami keruntuhan. Banyak daerah yang
berusaha melepaskan diri dari kerajaan Majapahit. Pada tahun 1500, Demak
berdiri sebagai kerajaan Islam pertama di Jawa. Berkembangnya kerajaan Demak
sebagai kerajaan Islam ini kemudian disusul berdirinya Kesultanan Banten dan
Kesultanan Cirebon. Di luar Jawa juga banyak berkembang kerajaan yang bercorak
Islam seperti Kesultanan Ternate, Kesultanan Gowa, dan kesultanan Banjar.
Melalui kerajaan-kerajaan bercorak Islam itulah, agama Islam makin berkembang
pesat dan tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Agama Islam tidak hanya dianut
oleh penduduk di daerah pantai saja, tetapi sudah menyebar ke daerah-daerah
pedalaman.
Saluran
Penyebaran Agama Islam di Indonesia
Proses
masuk dan berkembangnya agama Islam di Indonesia berlangsung secara bertahap
dan dialakukan secara damai melalui beberapa saluran berikut:
- Saluran
perdagangan, proses penyebaran agama Islam dilakukan oleh para pedagang
muslim yang menetap di kota-kota pelabuhan untuk membentuk perkampungan
muslim, misalnya Pekojan. Saluran ini merupakan saluran yang dipilih sejak
awal sejarah masuknya Islam ke Indonesia.
- Saluran
perkawinan, proses penyebaran agama Islam dilakukan dengan cara seseorang
yang telah menganut Islam menikah dengan seorang yang belum menganut Islam
sehingga akhirnya pasangaannya itu ikut menganut Islam.
- Saluran
dakwah, proses penyebaran Islam yang dilakukan dengan cara memberi
penerangan tentang agama Islam seperti yanbg dilakukan Wali Songo
dan para ulama lainnya.
- Saluran
pendidikan, proses ini dilakukan dengan mendirikan pesantren guna
memperdalam ajaran-ajaran Islam yang kemudian menyebarkannya.
- Saluran
seni budaya, proses penyebaran Islam menggunakan media-media seni budaya
seperti pergelaran wayang kulit yang dilakukan Sunan Kalijaga,
upacara sekaten, dan seni sastra.
- Proses
tasawuf, penyebaran Islam dilakukan dengan menyesuaikan pola pikir
masyarakat yang masih berorientasi pada ajaran agama Hindu dan Budha.
Alasan
Agama Islam Mudah Diterima Masyarakat Indonesia
Proses
penyebaran Islam di Indonesia berjalan dengan cepat karena didukung
faktor-faktor berikut :
- Syarat
masuk Islam sangat mudah karena seseorang dianggap telah masuk Islam jika
ia telah mengucapkan kalimah syahadat.
- Pelaksanaan
ibadah sederhana dan biayanya murah.
- Agama
Islam tidak mengenal pembagian kasta sehingga banyak kelompok masyarakat
yang masuk Islam karena ingin memperoleh derajat yang sama.
- Aturan-aturan
dalam Islam bersifat fleksibel dan tidak memaksa.
- Agama
Islam yang masuk dari Gujarat, India mendapat pengaruh Hindu dan tasawuf
sehingga mudah dipahami.
- Penyebaran
agama Islam di Indonesia dilakukan secara damai tanpa kekerasan dan
disesuaikan dengan kondisi sosial budaya yang ada.
- Runtuhnya
kerajaan Majapahit pada akhir abad ke 15 yang memudahkan penyebaran Islam
tanpa ada pembatasan dari otoritas kerajaan
Hindu-Budha.
Perkembangan Islam di Eropa
Keberhasilan Tariq bin Ziyad memasuki Spanyol
mendorong keinginan Musa bin Nusair untuk menyusulnya, dengan membawa tambahan
pasukan sebanyak 10.000 orang dia datang ke Spanyol. Di Toledo keduanya
bertemu, saat itu sempat terjadi perselisihan, tetapi dapat didamaikan oleh
khalifah. Keduanya selanjutnya bahu-membahu melanjutkan memasuki Kota Aragon,
Castylia, Saragosa, dan Barcelona hingga sampai ke Pegunungan Pyrenia. Dalam
waktu hanya tujuh tahun hampir seluruh Andalusia sudah berada dalam genggaman
kaum muslimin, kecuali Glacia Pada masa pemerintahan Bani Umayyah di Damaskus,
Andalusia dipimpin oleh beberapa amir (gubernur) di antaranya oleh putra Musa
sendiri, yaitu Abdul Aziz. Runtuhnya kebesaran Bani Umayyah di Damaskus dengan
berdirinya daulah Bani Abbasyah di bawah pimpinan Abdul Abbas as-Safah yang
berpusat di Bagdad, menyebabkan seluruh keluarga kerajaan Bani Umayyah
ditumpas. Namun, salah seorang keturunan dari Bani Umayyah, yaitu Abdur Rahman
berhasil melarikan diri dan menyusup ke Spanyol. Di sana dia mendirikan
kerajaan Bani Umayyah yang mampu bertahan sejak tahun 193–458 H (756–1065 M).
Masyarakat Spanyol sebelum Islam memeluk agama Katolik
dan sesudah Islam tersebar luas tidak sedikit dari mereka yang memeluk agama
Islam secara sukarela. Hubungan antaragama selama itu dapat berjalan dengan
baik karena raja-raja Islam yang berkuasa memberi kebebasan untuk memeluk
agamanya masing-masing. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika di sana telah
terjadi percampuran darah juga terdapat orang-orang yang berbahasa Arab,
beradat istiadat Arab, meskipun tetap memeluk agama nenek moyang mereka. Islam
di Eropa sangat berkembang. Perkembangan itu terjadi dalam berbagai bidang
seperti kebudayaan, pendidikan, politik, dan keagamaan.
a. Bidang Kebudayaan
Keberadaan kerajaan Islam di Spanyol sungguh merupakan
perantara sekaligus obor kebudayaan dan peradaban. Ketika itu ilmu pengetahuan
kuno dan filsafat ditemukan kembali. Selain itu, Spanyol menjadi pusat
kebudayaan, karena banyaknya para sarjana dan mahasiswa dari berbagai pelosok
dunia berkumpul menuntut ilmu di Granada, Cordova, Seville, dan Toledo. Di
kota-kota tersebut banyak melahirkan ilmuwan terkemuka, seperti Abdur Rabbi
(sastrawan terkemuka), Ali ibn Hazn (penulis 400 jilid buku sejarah, agama,
logika, dan adat istiadat), Al-Khatib (ahli sejarah), Ibnu Khaldun (ahli
filsafat yang terkenal dengan bukunya ”Muqaddimah”), Al-Bakri dan Al-Idrisi
(ahli ilmu bumi), dan Ibnu Batuta adalah pengembara terkenal yang menjelajahi
negeri-negeri Islam di dunia. Selanjutnya, lahir pula seorang ahli filsafat
yang lain, yakni Solomon bin Gabirol, Abu BakarMuhammad, Ibnu Bajjah (ahli
filsafat abad XII pentafsir karya-karya Aristoteles), dan Ibnu Rusyd (ahli
bintang, sekaligus seorang dokter dan ahli filsafat). Adapun sumbangan utama
Ibnu Rusyd di bidang pengobatan yaitu buku ensiklopedi dengan judul Al-Kuliyat
fit at-Tibb, serta buku filsafat ”Tahafut at-Tahafut”.
b. Bidang Pendidikan
Perlu pula diketahui bahwa peranan wanita-wanita
muslim di Spanyol saat itu tidak hanya mengurus dapur mereka, tetapi mereka
juga memberikan sumbangan besar di bidang kesusastraan, seperti Nazhun, Zaynab,
Hamda, Hafsah, Al-Kalayyah, Safia, dan Marian dari Seville (adalah seorang guru
terkenal). Penulis-penulis wanita dan dokter-dokter wanita, seperti Aisyah,
Hasanah at-Tamiyah dan Ummul Ula serta masih banyak lagi. Pada abad XII di
Spanyol didirikan pabrik kertas pertama. Kenangan pertama dari peristiwa itu,
yaitu kata ”Rim” melalui kata ”Ralyme” (Perancis Selatan) diambil dari bahasa
Spanyol ”Risma” dari bahasa Arab ”Rizma” artinya bundel. Pada masa sekarang
ini, Islam di Spanyol masih dianut oleh banyak penduduknya meskipun jauh
berkurang dari masa kejayaannya dahulu. Kaum muslimin di Spanyol belum begitu
mendapat tempat di panggung kehidupan masyarakat Spanyol.
Perkembangan menggembirakan dalam bidang pendidikan
Islam terjadi di Jerman. Di Jerman pelajaran agama Islam sudah disetujui
pemerintah untuk dimasukkan dalam kurikulum sekolah negeri. Namun demikian,
masih banyak kendala untuk penerapan pelajaran agama Islam di sekolah negeri.
Kendala utamanya karena di Jerman belum ada organisasi keagamaan Islam yang
diakui oleh pemerintah, sedangkan pemerintahan mensyaratkan hal itu untuk
menjadi mitra bicara tunggal guna membahas materi atau pelajaran agama Islam.
Perkembangan pendidikan Islam juga terjadi di Inggris.
Saat ini umat Islam di Inggris menjalin kerja sama dengan umat Islam Indonesia.
Jadwal programnya adalah pertukaran imam dan khatib yang disepakati dalam
kesepakatan Forum Kelompok Penasihat Keulamaan Indonesia-Inggris atau RI UK
Islamic Advisory Group (UK-IAG) yang dibentuk atas kesepakatan Perdana Menteri
Inggris, Tony Blair dan Presiden Susilo Yudhoyono, saat berkunjung ke Indonesia
Maret 2006. Selain itu, terdapat tiga program lain yang disepakati, yaitu
penerjemahan karya-karya Indonesia ke dalam bahasa Inggris, dialog antaragama,
dan aneka kegiatan mengisi waktu luang pelajar.
c. Bidang Politik
Secara umum, dalam bidang politik umat Islam belum
dapat berperan serta secara maksimal di Eropa. Hal ini terjadi karena memang
secara jumlah penduduk kaum muslimin di negara-negara Eropa belum dapat
bersaing secara signifikan. Hal ini dipersulit lagidengan adanya sentimen
negatif dari kalangan masyarakat Eropa terhadap pemeluk agama Islam terkait
dengan isu terorisme. Meskipun demikian, saat ini mulai muncul para tokoh Islam
di panggung politik Eropa. Pengangkatan sejumlah intelektual dan teknokrat
muslim dalam jabatan-jabatan publik serta terpilihnya politisi muslim sebagai
wakil di berbagai dewan perwakilan rakyat di negara-negara Eropa.
d. Bidang Keagamaan
Pertumbuhan agama Islam di Eropa sekarang memang cukup
sulit dibandingkan dengan berdakwah di Asia-Afrika karena masyarakatnya telanjur
sekuler. Namun demikian, dengan kegigihan para mubalig berdakwah, perkembangan
agama Islam semakin baik dalam kualitas maupun kuantitasnya. Apalagi setelah
Paus Paulus II membuka dialog antarumat beragama, seperti yang dilakukan
terhadap tokoh-tokoh muslim khususnya dari Indonesia dan pada masa hidupnya
Paus Paulus II pernah mengundang Menteri Agama RI untuk menjelaskan praktik
kerukunan hidup beragama di tanah air.
Di Spanyol atau Andalusia pada tahun 1975 sekelompok
pemuda masuk Islam, mereka mendirikan masyarakat muslim di Cordova.
Selanjutnya, pada tahun 1978 mereka dapat melaksanakan Salat Idul Adha di
Kathedral (bekas masjid) setelah memohon izin Uskup Cordoba, Monseigneur
Infantes Floredo. Bahkan, Walikota Tulio Anguila melaksanakan teori kerukunan
beragama. Ia menawarkan umat Islam menggunakan taman kota dengan diberi kemah
besar untuk melaksanakan salat Idul Adha dan berjamaah. Di sana terdapat
madrasah yang dikelola Dr. Umar Faruq Abdullah yang mengajar bahasa Arab, ilmu
Al-Qur’an, tafsir, fiqih, dan hadis.
Di Belgia berdiri pula gedung Islamic Center sebagai
pusat kegiatan dakwah Islam. Jumlah umat Islam di sana sekitar 150.000 orang.
Pada tahun 1980 di Brussel diselenggarakan Muktamar Islam Eropa. Di Austria,
Islam masuk pada awal abad 15 H. Pada tahun 1979 dibuka Islamic Centerdi Kota
Wina yang dapat menampung 30.000 jamaah, dilengkapi masjid jami’, perpustakaan
Muslim’s Social Service, madrasah, dan perumahan imam. Agama Islam diakui agama
resmi setelah Kristen.
Di Belanda tepatnya di Kota Almelo telah dibangun
sebuah masjid yang megah. Di kota ini pula telah dibentuk federasi organisasi
Islam dipimpin Abdul Wahid Van Bomel (warga Belanda asli). Bomel memperjuangkan
agar buruh-buruh muslim yang umumnya dari Asia Selatan dan Afrika supaya diberi
kesempatan melakukan salat lima waktu. Dakwah Islam di Inggris intensif
dilakukan tiap hari libur, seperti hari Sabtu dan Ahad baik untuk anak-anak
maupun orang dewasa.
Di pusat Kota London dibangun Central Mosque (Masjid
Agung) yang selesai pembangunannya pada tahun 1977 terletak di Regents Park dan
mampu menampung 4.000 jamaah, dilengkapi perpustakaan dan ruang administrasi
serta kegiatan sosial. Selain itu, orang-orang Islam Inggris juga membeli
sebuah gereja seharga 85.000 pound sterling di pusat Kota London yang akan
dijadikan pusat pendidikan ilmu agama Islam. Pemeluk agama Islam di sini selain
bangsa Inggris sendiri juga imigran Arab, Turki, Mesir, Cyprus, Yaman,
Malaysia, dan lainnya (menurut catatan The Union of Moslem Organization), dan
di sini agama Islam merupakan agama nomor dua setelah Kristen.
Roma merupakan negeri pusat agama Katolik, di sana
berdiri 917 gereja Katolik, Protestan, ortodoks, Yunani maupun sinagog.
Perkembangan Islam di negeri itu tidak seperti negara-negara Eropa lainnya.
Selama ini umat Islam di Italia baru memiliki masjid di Kota Catania Sicilia
dan pertengahan tahun 1995 masjid bantuan Arab Saudi itu telah diresmikan
pemakaiannya. Jumlah umat Islam di Roma sekitar 30.000 orang, sedang di Italia
(selain Roma) berjumlah 29.000 jamaah.
Perkembangan Islam di Australia
Islam masuk ke Australia pada abad XIX M, dibawa oleh
para pengembara dari Afganistan yang setiap melakukan perjalanan hanya berbekal
tikar untuk salat. Para pengembara Afganistan tersebut lama-lama mampu mendirikan
masjid di Broken Hill dan New South Wales dari bahan kayu, selanjutnya ke Perth
ibu kota Australia Barat dan Adelaide ibu kota Australia Tengah. Islam di
Australia sangat berkembang dengan pesat.
a. Bidang Keagamaan
Tahun 1924 pendatang dari Albania sebagai petani
tembakau di Australia Utara meningkatkan perkembangan Islam di sini.
Selanjutnya, sesudah berakhir Perang Dunia II orang-orang Yugoslavia yang
belajar di Australia Tengah dipimpin Imam Ahmad Saka lebih menggiatkan
pembangunan masjid-masjid di Adelaide sebagai pusat aktivitas keagamaan.
Menurut catatan statistik tahun 1975, Australia berpenduduk 13.130.000 orang
yang 1% nya (132.000 orang) beragama Islam.
b. Bidang Pendidikan
Di Brisbane didirikan ”Quesland Islamic Society” untuk
menyadarkan anak-anak muslim mendirikan salat dan meningkatkan silaturahmi.
Mayoritas mereka adalah pelajar berasal dari Indonesia, India, Pakistan, Turki,
Afrika, Lebanon, dan Australia sendiri. Perkembangan menggembirakan lain
berlangsung di Goulbourn, yaitu berdirinya ”Goulbourn College of Advanced
Education” yakni pendidikan guru yang telah melahirkan sarjana muda, sarjana
lengkap master. Tokoh Goulbourn College antara lain Dr. El-Erian (pelarian dari
Mesir ketika Gamal Abdul Nasser berkuasa). Saat ini telah berdiri tiga puluh
sekolah serupa di Australia.
Sekolah ini menggunakan kurikulum nasional dan
kurikulum internasional. Sekolah ini menetapkan pelajaran agama Islam dan
Al-Qur’an sebagai mata pelajaran wajib. Meskipun sekolah ini menyandang label
Islam dan semua lembaga pendidikan Islam ternyata terbuka untuk semua agama
atau pemeluk agama lain.
Perkembangan Islam di Asia
Asia merupakan tempat lahir Islam. Saat ini Islam
telah tersebar ke seluruh Asia dan berkembang dengan baik meskipun di berbagai
negara terlibat gejolak yang berkepanjangan. Irak dan Afganistan masih
bergejolak dengan masuknya Amerika Serikat ke tanah Irak dan Afganistan.
Ketegangan yang tidak kalah mengganggu terjadi antara Iran dengan Amerika
Serikat yang menuduh Iran sedang mengembangkan teknologi nuklir untuk membuat
bom nuklir. Tuduhan itu dibantah oleh Iran yang mengklaim bahwa nuklir yang
mereka kembangkan mempunyai tujuan damai, yaitu menjadi sumber energi
alternatif bagi rakyat Iran. Perselisihan ini belum juga menunjukkan tanda-tanda
surut. Islam di Asia dapat berkembang dan perkembangan itu dalam berbagai
bidang berikut ini.
a. Bidang Kebudayaan
Pada abad XIII–XV agama Islam berkembang dengan pesat
di India, dengan bukti adanya kerajaan-kerajaan Islam di India dan
bangunan-bangunan tempat ibadah. Pada waktu kritis Kerajaan Moghul, para
pedagang Belanda, Prancis, Inggris, dan Portugis masuk India. Pada perkembangan
selanjutnya India resmi dijajah Inggris. Pada tahun 1947 Inggris memberi
kemerdekaan kepada India dan sekaligus berakhirnya kejayaan Islam di India.
Pada tahun itu juga umat Islam kemudian mendirikan negara baru yang terpisah
dari India, yaitu Pakistan.
b. Bidang Politik
Arti penting
negara ini dalam sejarah dan perkembangan Islam terutama disebabkan dua hal.
Perkembangan yang pertama, perjuangan politiknya berlangsung pada waktu yang
sama dengan perjuangan orang Hindu di India. Perjuangan itu bertujuan
mendirikan negara tersendiri bagi umat Islam. Ide tentang pembentukan negara
tersendiri bagi umat Islam, bermula dari Sayid Ahmad Khan, kemudian dicetuskan
oleh Muhammad Iqbal dan akhirnya direalisasi oleh Muhammad Ali Jinnah Pada
tahun 1947 Inggris menyerahkan kedaulatan kepada dua dewan konstitusi, yaitu
tanggal 14 Agustus 1947 untuk Pakistan dan tanggal 15 Agustus bagi India. Sejak
itulah Pakistan lahir sebagai negara Islam. Muhammad Ali Jinnah diangkat
sebagai gubernur jenderal dengan gelar ”Quaidi-Azam” atau pemimpin besar.
Pakistan mempunyai kekuatan militer yang juga telah diperhitungkan oleh dunia
dengan adanya dugaan bahwa negara Pakistan mempunyai kemampuan persenjataan
nuklir. Bahkan, Amerika menilai Pakistan, sebagai negara ”Bom Islam” (Islamic
Bomb).
Di negara lain, utamanya kawasan Timur Tengah, isu Palestina masih menjadi isu
sentral. Pertikaian antara bangsa Palestina dan penjajah Israel masih terus
bergerak dalam damai dan perang. Irak dan Afganistan pun tidak kalah hangat
menjadi sorotan sejak kebijakan invasi diterapkan oleh Presiden George W. Bush
di Irak. Pertikaian terus berlangsung bahkan hingga saat ini.
c. Bidang Pendidikan dan Keagamaan
Bidang pendidikan dan keagamaan Islam berkembang
dengan baik di Asia. Hal ini terlihat dengan makin maraknya upaya pengembangan
keilmuan di dalam negara-negara Islam di Asia. Di Rusia terdapat hampir 400
masjid dan 190 madrasah sebagai pusat syiar dan pendalaman ajaran Islam. Studi
Islam dan bahasa Arab kini menjadi bagian kurikulum pendidikan Islam di Rusia.
Para sarjana Islam lulusan perguruan tinggi luar negeri menjadi ujung tombak
Islam di Rusia. Oleh karena perkembangan Islam di Rusia masih menghadapi
sejumlah masalah, digelarlah berbagai seminar untuk mencari jalan keluarnya.
Perkembangan
dan kemajuan Islam semakin tampak nyata dan bisa dirasakan lagi setelah RRC
merdeka pada tanggal 10 November 1911. Perkembangan tersebut semakin baik
dengan hancurnya paham komunis di beberapa belahan dunia. Bahkan di negeri Cina
inilah terdapat dua masjid khusus wanita yang berada di Peking (Beijing). Di
Cina berdiri beberapa organisasi Islam, antara lain General Moslem Association
of Cina. Selain itu, berkembang pula organisasi Islam yang lain dan lembaga
pendidikan yang tersebar di beberapa wilayah Republik Rakyat Cina. Meskipun
demikian, sejarah perkembangan Islam di Cina ternodai oleh tindakan represif
yang dilakukan oleh pemerintah Komunis Cina kepada kaum muslim Uighur pada
bulan Juli 2009 yang menyebabkan tewasnya sekitar dua ratus orang dan melukai
ratusan yang lain.
Islam juga dapat berkembang dengan pesat di Singapura.
Perkembangannya antara lain di bidang pendidikan, yaitu penerbitan buku-buku
agama berbahasa Arab. Madrasah juga banyak didirikan. Islam di Singapura telah
mendapat pengakuan dari pemerintah sebagai agama yang berkembang di negeri itu.
Di Singapura terdapat Majelis Ugama Islam Singapura (MUIS) yang memiliki
otoritas bagi pembangunan kehidupan masyarakat Islam di Singapura. MUIS berada
di bawah Kementerian Pembangunan Masyarakat dan ditangani oleh menteri
lingkungan atau menteri sekitaran. MUIS lahir pada tahun 1990 dengan sebutan
Maintenance Religous Harmony Act.
Perkembangan yang tidak kalah menggembirakan juga
terdengar dari negeri Brunei Darussalam. Perkembangan Islam di negeri ini
bertambah maju dengan cepat setelah pusat penyebaran dan kebudayaan Islam di
Malaka jatuh ke tangan Portugis. Kemajuan tersebut semakin cepat pada masa
pemerintahan sultan ke-5, yaitu Sultan Bolkiah. Pada tahun 1985 Brunei telah
membentuk Majelis Agama Islam berdasarkan Undang-Undang Agama dan Mahkamah
Kadi. Islam telah menjadi ideologi negara pada tahun 1985. Brunei mendirikan
pusat dakwah untuk kepentingan penelitian agama Islam. Di negara ini anak cacat
dan yatim menjadi tanggungan pemerintah. Kini Islam telah menjadi bagian negara
Brunei Darussalam.
Perkembangan Islam di Afrika
Agama Islam masuk ke daratan Afrika sejak pengungsian
para sahabat di Ethiopia dan dilanjutkan pada masa Khalifah Umar bin Khattab.
Pada waktu itu Amru bin Ash memohon kepada khalifah untuk memperluas penyebaran
Islam ke Mesir karena dia melihat bahwa rakyat Mesir telah lama menderita
akibat ditindas oleh penguasa Romawi di bawah Raja Muqauqis. Mereka sangat
memerlukan uluran tangan untuk membebaskannya dari ketertindasan itu. Muqauqis
sesungguhnya tertarik hendak masuk Islam setelah menerima surat dari Rasulullah
saw. Oleh karena lebih mencintai tahktanya, sebagai tanda simpatinya beliau
kirimkan hadiah kepada Rasulullah saw. Perkembangan Islam di Afrika tidak
seragam. Berikut adalah ulasan perkembangan Islam di beberapa negara Afrika.
Mesir adalah kawasan Afrika pertama yang menerima
masuknya Islam di benua ini, penduduknya lebih kurang 42 juta jiwa, dengan
sekitar tiga jutanya beragama Kristen selebihnya beragama Islam. Bahkan, di
Kota Iskandariyah hingga kini masih terjaga segala macam kebesaran umat Nasrani
Orthodox tanpa diganggu keberadaannya oleh umat Islam. Di Mesir terdapat
delapan universitas di antara yang termashyur ke seluruh dunia. Salah satunya
adalah Universitas Al-Azhar di Kairo yang didirikan oleh Bani Fatimiyah pada
tahun 972 M. Di sana banyak mahasiswa yang belajar dari seluruh dunia termasuk
dari Indonesia yang sebagian besar mendapat beasiswa untuk belajar ilmu agama
maupun pendidikan umum seperti kedokteran, dan teknik.
Nigeria terletak di sebelah barat Afrika termasuk
negara yang kaya minyak yang diekspor ke Amerika Serikat terbesar kedua setelah
Arab Saudi. Penduduknya terdiri atas macam-macam suku bangsa berjumlah ± 90
juta dan 75% beragama Islam selebihnya Kristen maupun animisme. Negeri-negeri
yang menikmati pengaruh Islam di kawasan Afrika dan hingga kini penduduknya
mayoritas beragama Islam antara lain Maroko, Sudan, Al-Jazair, dan Ethiopia.
Pada abad
XXVIII, mereka telah membentuk pusat intelektual Islam serta berhasil menguasai
kepegawaian ketika Inggris menjajah Sierra Leone. Salah seorang tokoh muslim
Sierra Leone, tidak lain adalah DR. Ahmad Tejan Kabbah. Pria kelahiran 16
Februari 1932 ini, dikenal sebagai ahli ekonomi, ahli hukum, dan administrator
ulung, serta mempunyai pengalaman internasional yang luas, puluhan tahun aktif
di United Nation of Development Programme(UNDP) dan Organization of African
Unity (OAU). Sekembali ke tanah air pada 1996, ia memimpin partai politik,
Sierra Leone Peoples Party(SLPP) dan akhirnya berhasil memenangkan pemilu
presiden. Terpilihnya Ahmad Tejan Kabbah sebagai presiden, tentu membawa angin
segar bagi komunitas muslim di Sierra Leone.
Berbeda dengan Sierra Leone, sampai akhir 1980-an,
Islam tidak dikenal oleh warga Namibia. Penganut Islam di negeri itu adalah
para warga negara asing asal Afrika Selatan. Mereka sebagian besar tinggal
Walvis Bay, Luderitz, dan Swakopmund. Hanya sedikit orang Islam yang tinggal di
Windhoek, ibu kota Namibia. Perkembangan Islam di Namibia tidak bisa dilepaskan
dari peran Jacobs Salmaan Dhameer, pejabat Komisi Pemilihan Umum negara itu.
Tahun 1980 Jacob diundang hadir dalam Konferensi Islam di Maseru (Lesotho).
Perjalanannya ke negeri itu membawa hidayah baginya. Di sana, ia bersyahadat.
Jacob menjadi orang kulit hitam pertama di negaranya yang menyatakan diri masuk
Islam. Pulang ke negaranya, dia tidak menjadi muslim yang pasif. Jacob aktif
berdakwah di kalangan sukunya, Suku Nama. Nama Jacob yang sudah populer
ditambah dengan citranya yang terkenal ”bersih” di masyarakat menyebabkan
banyak anggota sukunya yang berpindah agama. Gelombang pindah agama pun diikuti
suku-suku yang lain.Tahun 1980 tidak satu pun masjid berdiri di Namibia. Kini,
ada tujuh masjid yang menjadi pusat kegiatan dakwah di negeri itu. Satu lagi
masjid di Katutura tengah dibangun. Katutura adalah kawasan kulit hitam di kota
lama Windhoek. Katutura berbatasan dengan Afrika Selatan.
Perkembangan Islam di Amerika
Christopher Columbus menyebut Amerika sebagai ’The New
World’ ketika pertama kali menginjakkan kakinya di benua itu pada 21 Oktober
1492. Namun, bagi umat Islam pada era keemasan, Amerika bukan sebuah ’Dunia
Baru’. Hal ini karena 603 tahun sebelum penjelajah Spanyol itu menemukan benua
itu, para penjelajah muslim dari Afrika Barat telah membangun peradaban di
Amerika. Klaim sejarah Barat yang menyatakan Columbus sebagai penemu Benua
Amerika akhirnya terpatahkan. Sederet sejarawan menemukan fakta bahwa para
penjelajah muslim telah menginjakkan kaki dan menyebarkan Islam di benua itu
lebih dari setengah milenium sebelum Columbus. Islam di Amerika sangat
berkembang, perkembangan itu dalam bidang sebagai berikut.
a. Bidang Pendidikan
Secara historis umat Islam telah memberi kontribusi
dalam ilmu pengetahuan, seni, serta kemanusiaan di Benua Amerika. ”Tidak perlu
diragukan lagi, secara historis kaum muslimin telah memberi pengaruh dalam
evolusi masyarakat Amerika beberapa abad sebelum Christopher Columbus
menemukannya,’’ tutur Fareed H. Numan dalam American Muslim History A
Chronological Observation. Sejarah mencatat muslim dari Afrika telah menjalin
hubungan dengan penduduk asli Benua Amerika, jauh sebelum Columbus tiba.
b. Bidang Ekonomi
Sejarawan Ivan Van Sertima dalam karyanya They Came
Before Columbus membuktikan adanya kontak antara muslim Afrika dengan orang
Amerika asli. Dalam karyanya yang lain, African Presence in Early America, Van
Sertima, menemukan fakta bahwa para pedagang muslim dari Arab juga sangat aktif
berniaga dengan masyarakat yang tinggal di Amerika. Van Sertima juga
menuturkan, saat menginjakkan kaki di Benua Amerika, Columbus pun mengungkapkan
kekagumannya kepada orang Karibian yang sudah beragama Islam. ”Columbus juga
mengetahui bahwa muslim dari pantai barat Afrika telah tinggal lebih dahulu di
Karibia, Amerika Tengah, Selatan, dan Utara,” papar Van Sertima. Umat Islam
yang awalnya berdagang telah membangun komunitas di wilayah itu dengan menikahi
penduduk asli.
c. Bidang Keagamaan
Menurut Van Sertima, Columbus pun mengaku melihat
sebuah masjid saat berlayar melalui Gibara di pantai Kuba. Selain itu,
penjelajah berkebangsaan Spanyol itu juga telah menyaksikan bangunan masjid
berdiri megah di Kuba, Meksiko, Texas, serta Nevada. Itulah bukti nyata bahwa
Islam telah menyemai peradabannya di Benua Amerika jauh sebelum bangsa Eropa
datang. Fakta lain tentang kehadiran Islam di Amerika jauh sebelum Columbus
datang juga diungkapkan Dr. Barry Fell, seorang arkeolog dan ahli bahasa dari
Universitas Harvard. Dalam karyanya berjudul Saga America, Fell menyebutkan
bahwa umat Islam tidak hanya tiba sebelum Columbus di Amerika. Namun, umat
Islam juga telah membangun sebuah peradaban di benua itu. Fell juga menemukan fakta
yang sangat mengejutkan. Menurut dia, bahasa yang digunakan orang Pima di barat
daya dan bahasa Algonquina, perbendaharaan katanya banyak yang berasal dari
bahasa Arab. Arkeolog itu juga menemukan tulisan tua Islami di beberapa tempat
seperti di California. Di Kabupaten Inyo, negara bagian California, Fell juga
menemukan tulisan tua lainnya yang berbunyi ’Yasus bin Maria’ yang dalam bahasa
Arab berarti ”Yesus, anak Maria”. ”Ini bukan frase Kristen,’’ cetus Fell.
Faktanya, menurut dia, frase itu ditemukan dalam kitab suci Al-Qur’an. Tulisan
tua itu, papar dia, usianya lebih tua beberapa abad dari Amerika Serikat.
d. Bidang Politik dan Kemasyarakatan
Dalam bidang politik dan kemasyarakatan, di Benua
Amerika utamanya di Amerika Serikat, Islam dan kaum muslimin sedang berada
dalam tekanan yang lumayan hebat. Sebagaimana di Eropa, isu terorisme dan
stigma negatif yang berkembang dalam masyarakat Amerika menyebabkan kaum
muslimin tertekan. Meskipun demikian, terdapat perkembangan yang sangat
menggembirakan terkait perkembangan Islam di Amerika. Seiring dengan
meningkatnya sentimen negatif terhadap Islam, keingintahuan masyarakat terhadap
Islam juga meningkat dengan tajam.
Hal ini terbukti dengan larisnya buku-buku Islam di
Amerika, bertambahnya kontak tanya jawab seputar Islam antara masyarakat dengan
lembaga-lembaga Islam, dan meningkatnya diskusi keislaman di kalangan para
akademisi. Perkembangan ini berlanjut dengan semakin banyaknya warga asli
Amerika yang menyatakan memeluk agama Islam sejak terjadinya peristiwa 11
September 2001 dan kerasnya hujatan kepada Islam dan kaum muslimin. Disinyalir,
jumlah mualaf yang masuk Islam setelah peristiwa 11 September 2001 lebih banyak
dari jumlah mualaf baru selama tiga puluh tahun sebelum peristiwa tersebut.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari
pembahasan yang telah di uraikan dan dapat disimpulkan bahwa islam yang
berkembang di berbagai benua di belahan dunia ini sangat pesat. Dan islam
memberikan peran yang positif terhadap kelangsungan hidup manusia yang ada di
dunia ini.
Jika
islam di belahan dunia ini masih berjaya maka dunia ini akan selamat dari
kerusakan moral, sosial dan kerusakan lainnya. Bisa jadi mengakibatkan
kerusakan bumi yaitu kiamat yang seperti yang dikatakan oleh ayat – ayat
Alqur’an.
Islam
secara langsung dan tidak langsung memerikan peradapan yang luar biasa di
setiap benua yang di sebarkan agama islam.
2. Saran
Dalam
penulisan makalah ini maka di berikan
point saran kepada pihak sekolah, maka saran yang dapat kami sampaiakan adalah
sebagai berikut:
1. Kami
berharap setiap periode pembelajaran di sekolah-sekolah membahas dan
mempelajarai mengenai peradaban islam di belahan dunia, supaya kita tahu
bagaimana perkembangan maupun sejarah peradaban islam di belahan dunia ini.
2. Kami
berharap kepada bapak/ibu guru meningkatkan pembelajaran mengenahi peradaban
islam dunia seperti yang di tulis dalam makalah ini maupun makalah-makalah
lainnya.
3. Kami
berharap setelah penulisan makalah-makalah seperti ini akan dimanfaatkan para
pelajar yang selanjutnya menempuh pembelajaran perkembangan islam di dunia.
4. Kami
berharap semoga perpustakaan yang ada di sekolah – sekolah di manfaatkan oleh
pelajar supaya bermanfaat dalam penulisan seperti makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA